Pada tanggal 5 Agustus 2012 Kelatnas Indonesia Perisai Diri Ranting Candipuro mengadakan acara bagi-bagi ta'jil secara gratis kepada masyarakat disekitar tempat latihan. Acara tersebut dilanjutkan dengan buka bersama di tempat latihan (rumah Bpk. Santoso Ngesti Tunggal). Acara tersebut bertujuan untuk memperkenalkan kepada masyarakat bahwa Kelatnas Indonesia Perisai Diri tidak hanya berlatih silat saja, namun juga ada interaksi dengan masyarakat dengan demikian masyarakat menjadi tahu bahwa di Kelatnas Indonesia Perisasi Diri rasa Kekeluargaan sangat diutamakan. Sebab opini masyarakat saat ini tentang beladiri itu identik dengan kekerasan/tawuran/perkelahian, kami dari keluarga silat nasional indonesia Perisai Diri ingin menghapus anggapan-anggapan negatif tersebut melalui kegiatan-kegiatan amal dan bakti sosial.
Perisai Diri Ranting Candipuro
Jumat, 10 Agustus 2012
Kamis, 17 November 2011
RANTING CANDIPURO
(KABUPATEN
LUMAJANG)
Lambang Perisai Diri
(Bunga
Sepasang)
Janji
Perisaai Diri
Dibaca sebelum melaksanakan latihan dan diamalkan dalam
kehidupan sehari - hari.
HENING
Hening dilaksanakan sebelum memulai latihan,
bertujuan untuk memohon keselamatan dan kelancaran pada Tuhan YME.
ketika latihan sampai akhir latihan hingga pulang kerumah masing-masing.
SEJARAH BERDIRINYA KELATNAS PERISAI DIRI
- Kelatnas Perisai Diri didirikan oleh Bapak Raden Mas Soebandiman Dirdjoatmodjo, setalah melalui perjalanan panjang yang diawali beliau sejak masih anak-anak. RM.Soebandiman Dirdjoatmodjo adalah putra pertama dari RM.Pakoesoedirdjo , yang merupakan buyut dari Pakoe Alam II.
- RM.Soebandiman lahir di Pakoealaman pada hari selasa Legi tanggal 8 Januari 1913. Mulai usia 9 tahun sudah gemar pencak silat, sehingga mendapat kepercayaan untuk melatih teman-temanya di lingkungan daerah Pakoe Alaman. Disamping pencak silat, juga belajar menari di Istana Pakoe Alaman, sehingga berteman dengan saudara Wasi dan Bagong Kusudiardjo.
- Pada tahun 1930, RM.Soebandiman meninggalkan Yogyakarta, untuk merantau tanpa membawa bekal apapun, dengan satu tujuan mencari guru-guru pencak silat dain kiai-kiai. Beliau juga belajar kanuragan di Pondok Randu Kuning Semarang dan kepada kakeknya yaitu Jogosurasnodari Pondok Tebu Ireng.
- Pada tahun 1936 beliau mendirikan perkumpulan pencak silat di daerah Banyumas dengan nama “Eka Kalbu”. Setelah puas merantau, kembali ke Yogjakarta dan mulai melatih di Taman Siswa Wirogunan, karena Ki Hajar Dewantara memang masih termasuk familinya.
- Ditengah-tengah kesibukan melatih melatih beliau bertemu dengan seorang suhu Tionghoa yang kebetulan beraliran Siauw Liem Sie. Kisah pertemuan ini mempunyai cerita tersendiri, karena beliau diterima sebagai murid bukan dengan cara biasa, tetapi melalui pertarungan persahabatan dengan murid dari Suhu Yap Kie San. Melihat bakat RM.Soebandiman ini, Suhu Yap Kie San tergerak hatinya untuk menerima pemuda Soebandiman sebagai murid.
- Dengan bekal yang diperoleh selama merantau dan digabung dengan ilmu Siauw Liem Sie yang diterimanya, beliau mulai merumuskan ilmu yang telah dikuasainya itu. Pada tahun 1947 Pak Dirdjo diangkat sebagai Pegawal Negeri P.P dan K di Yogyakarta, Seksi Urusan Pencak Silat yang dikepalai oleh Bapak Mochamad Djoemali. Dan seterusnya pada tahun 1954, Pak Dirdjo diperbantukan ke Surabaya Perwakilan P.P dan K Propinsi Jawa Timur dalam urusan pencak silat.
- Pada tahun 1955, Pak Dirdjo resmi dipindah dinas ke kota Surabaya, yang selanjutnya pada tanggal 2 Juli 1955, Pak Dirdjo mendirikan perguruan Silat Perisai Diri dengan dibantu oleh Pak Imam Romelan, salah satu pegawai P.P dan K.
- Pengalaman yang diperoleh selama merantau dan ilmu Silat Siauw Liem Sie yang dikuasainya, kemudian dicurahkannya dalam bentuk teknik yang sesuai dengan anatomi tubuh manusia, tanpa ada unsur memperkosa gerak , semuanya berjalan secara alami dan dapat dibuktikan secara ilmiah.
- Sampai akhirnya pada tanggal 9 Mei 1983, Guru kita tercinta, pencipta ilmu silat Perisai Diri dan sebagai pendiri Keluarga Silat Nasional Indonesia Perisai Diri, RM.Soebandiman Dirdjoatmodjo, berpulang menghadap Sang Khaliq, Tuhan Seru Sekalian Alam. Untuk menghargai jasa-jasanya, pada tahun 1986, Pemerintah RI menganugerahkan gelar “PENDEKAR PURNA UTAMA” yang artinya pendekar di atas pendekar untuk Bapak Raden Mas Soebandiman Dirdjoatmodjo.
- Mudah-mudahan seluruh amal ibadah Pak Dirdjo diterima oleh-Nya, diampuni dosa-dosanya dan mendapatkan tempat yang layak di sisi Allah SWT. Amin....
Teknik-teknik yang ada dalam Perisai Diri
A.Teknik Kombinasi
Merupakan kombinasi teknik-teknik yang ada di perguruan Silat Perisai Diri. Teknik tersebut berasal dari perguruan-perguruan silat yang tersebar di seluruh Indonesia, yang meliputi 156 aliran silat. Secara rinci tidak mungkin diterangkan satu persatu, yang jelas rangkuman teknik silat tersebut kemudian dipilah-pilah dan dikelompokkan sesuai dengan karakter dari masing-masing aliran. Karena merupakan gabungan dari bermacam-macam teknik, dengan sendirinya istilah- istilah yang dipakai banyak yang berasal dari masing - masing perguruan.
Teknik Minang |
- Teknik Minangkabau
- Teknik Bawean
- Teknik Cimande
- Teknik Jawa Timuran
- Teknik Betawen
B.Teknik asli
Teknik asli sebagian besar diambil dari
sumbernya yaitu dari aliran Siauw Liem Sie yang berasal dari Negeri
Cina. Hanya saja dengan kreativitas Pak Dirdjo maka yang mirip hanyalah
sikap-sikap awalnya saja, sedangkan gerakan maupun implementasi dalam
teknik silatnya sangat jauh berbeda, karena sudah dijiwai oleh
karakter Silat Indonesia.
Macam-macam teknik asli :
1.Burung
Meliwis
2.Burung Kuntul
3.Burung Garuda
4.Lingsang
5.Kuda Kuningan
6.Setria Hutan
7.Harimau
8.Naga
9.Setria
10.Pendeta
11.Putri
2.Burung Kuntul
3.Burung Garuda
4.Lingsang
5.Kuda Kuningan
6.Setria Hutan
7.Harimau
8.Naga
9.Setria
10.Pendeta
11.Putri
*Contoh Bahan Pemanasan Rangkaian Untuk Tingkat Dasar I
A.Gesut k.i dan egos k.a sikap pendetaB.Putar badan k.i dan gesut k.i bersama pendeta a.
C.Tendang gejlig a saponjud pendeta.
D.Maju k.a egos k.i sikap pendeta dan kebalikannya.
*Contoh Rangkaian Dasar Tangan Kosong
- 1.
- a. Bersikap naga a (mundur a)
- b. bersikap setria k.i
- a. Kilat gejug k.i
- b. Menghindar k.a gesutan sikap
setria
- a. Pancer setria i
- b. Egos k.i menebang dengan t.a
- a. Kilat pendeta a (selewah)
- b. Melompat kedepan k.a dan egos k.i
bersikap naga i
- b. Kilat tending T.a
- a. Menggesut k.a lempar harimau
- b. Terlempar, balik badan
gerak roboh k.i
- a. Egos k.i bersikap pendeta
- a. Menggesut k.i pendeta
tangan dua
- b. Melingkar k.i lompat dan egos k.i
sikap berhias
- a. Daun melayang sabit.a
- b. Egos k.a bersikap setria
- a. Kilat garuda k.a,
ingkling
- b. menggesut k.i, tending sabit a
- Catatan :
- Rangkaian dasar ini harus dikuasai dengan baik dan runtut, sehingga mampu melaksanakannya dengan lancar. Yang penting harus deketahui adalah maksut dan tujuan serangan maupun hindarannya.
*Pengenalan Tentang Penjuru Dan Pancer
Para siswa diberikan penjelasan tentang Arah Penjuru sebanyak 8 penjuru mata angin dan macam - macam penjuru perlengkapan. Demikian juga dengan pengertian tentang Pancer, cara penempatannya dan lain sebagainya, karena hal ini sangat berkaitan dengan dasar latihan serang hindar.
*Latihan dasar serang hindar
Dengan menggunakan rangkaian dasar pertarungan tangan kosong sebagai acuan, siswa dididik secara bertahap sehingga hafal diluar kepala setiap bentuk rangkaian dasar pertarungan.
Tahap berikutnya adalah berlatih serang hindar dengan bekal hafalan yang dipunyai dan dibimbing secara kontinyu. Untuk dapat melaksanakan serangan maupun hindaran yang berkesinambungan, rangkaian pemanasan memegang peranan penting.
Setelah mampu mengahafal rangkaian tersebut, secara bertahap akan timbul refleks serangan / hindaran yang sesuai dengan kebutuhan. Dalam latihan dasar ini diberikan aba-aba satu kali untuk serangan / hindaran dan selalu diingatkan tentang betapa pentingnya pengertian penjuru perlengkapan / lepasan dan penggunaan pancer yang tepat dan benar.
Selanjutnya pada tahap pengenalan ini, diminta perhatian pelatih untuk memberikan pengertian dan pengetahuan tentang pedoman pelaksanaan serang hindar.
Pengetahuan ini merupakan dasar silat Perisai Diri yang sangat bermanfaat dan menentukan pelajaran - pelajaran ditingkat selanjutnya.
*Selain latihan teknik, juga ada Latihan Pernafasan dan Kerokhanian
Sejarah Singkat Berdirinya
Keluarga Silat Nasional Indonesia Perisai Diri
Ranting Candipuro
- Awal mula berdirinya Kelatnas Indonesia Perisai Diri Ranting Candipuro tidak lepas dari sosok anggota Perisai Diri dari Cabang Malang yang mengemban tugasnya sebagai Guru Bidang Studi Matematika di SMP Negeri 1 Candipuro yaitu Bapak SANTOSA NGESTI TUNGGAL. Yang datang di Candipuro – Lumajang tahun 1980 dan mencari Perisai Diri Cabang Lumajang namun tidak juga menemukannya.
- Karena terdorong keinginan mengembangkan tehnik Perisai Diri sesuai dengan cita – cita RM.Soebandiman Dirdjoatmodjo, yaitu diantaranya adalah mempersatukan bangsa-bangsa di dunia melalui olahraga beladiri dan mengembangkan budaya bangsa, maka pada tahun 1983 melatih di desanya. Pada saat itu ada beberapa latihan beladiri dari Manca Negara maupun Lokal yang belum terorganisir, pada saat itulah beliau ingin mengenalkan Tehnik beladiri Perisai Diri di lingkungan tempat tinggalnya.
- Pencarian beliau terhadap Kelatnas Perisai Diri Cabang Lumajang akhirnya berhasil, tepatnya ditahun 1986. Sejak saat itu hubungan beliau dengan Cabang Lumajang terjalin dengan baik dan pada tahun 1989 beliau juga menerima informasi bahwa di Pasirian tepatnya di SMP Negeri 1 Pasirian telah dibuka unit Kelatnas Indonesia Perisai Diri yang dilatih oleh Bpk. FATAH YASIN (Guru SMP Negeri 1 Pasirian) dari cabang Pasuruan. Berdirinya Kelatnas Indonesia Perisai Diri Ranting Pasirian tepatnya pada tanggal 2 Pebruari 1989, yang anggota angkatan pertamanya sebanyak 82 orang.
- Dari 82 anak didik tersebut ada beberapa yang mampu untuk membantu melatih di Pasirian juga di Candipuro, diantaranya adalah AGUS SUSANTO, AGUS WAGIYANTO, M.HARIS dari Pasirian yang masih dalam pengawasan langsung dari Bpk.SANTOSA NGESTI TUNGGAL selaku penanggung jawab teknik di Cabang Lumajan, juga masih banyak lagi anggota yang pro-aktif untuk membantu melatih dan berlatih sampai sekarang.
- Memang dalam berlatih maupun membantu malatih membutuhkan perjuangan dan pengorbanan untuk bisa mencapai tujuan yaitu membentuk manusia berbudi pekerti luhur sesuai dengan cita-cita Bapak RM.Soebandiman Dirdjoatmodjo. Setelah sekian lama mereka berlatih dan membantu melatih, karena kendala tempat dan waktu akhirnya pada pertengahan bulan Mei tepatnya tanggal 12 Mei 2009 mulai melatih hanya di ranting Candipuro tepatnya Jl.Masjid No.12 Candipuro-Lumajang (Rumahnya Bapak Santosa Ngesti Tunggal) hingga sekarang masih banyak yang berlatih.
- Mudah-mudahan yang Maha Kuasa meridhoi langkah-langkah generasi penerus dari Kelatnas Perisai Diri mampu dan diberi Taufiq, Hidayah, Inayah dan kekuatan untuk mewujudkan cita-cita luhur dan mulia dari pendiri Kelatnas Indonesia Perisai Diri yaitu Bapak Raden Mas Soebandiman Dirdjoatmodjo dapat tercapai. Amin,... Ya robbal alamin,...
SUSUNAN PENGURUS RANTING CANDIPURO
RANTING CANDIPURO
(WILAYAH SELATAN : TEMPEH, PASIRIAN, CANDIPURO)
PERIODE 2009-2011
Pelindung : WAKAPOLRES LUMAJANG
Penanggung Jawab Teknik : Bpk.SANTOSA NGESTI TUNGGAL
Ketua : AGUS SUSANTO
Wakil Ketua : AGUS WAGIYANTO
Sekretaris : AGUS HARIYONO
Bendahara : LINDA PURWANINGRUM
Humas : DEDI HARMOKO
Seksi Perlengkapan : SLAMET RIYADI
Seksi Kesekretariatan : SUPARDI
Banggalah Dengan Budayamu !
Jangan mencari Kehidupan di PD , Tetapi Hidupilah PD !
Lewat Kelatnas Perisai Diri Ranting Candipuro ini, berharap dapat memperkenalkan Budaya Bangsa ke Seluruh Dunia, terutama memperkanalkan Perisai Diri yang merupakan Budaya Bangsa yang harus dilestarikan dan dijaga keaslian tekhnik dan keberadaannya agar tidak hilang.
Senin, 14 November 2011
Jumat, 11 November 2011
Langganan:
Postingan (Atom)